Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISLAM MENGENTASKAN KEMISKINAN

kemiskinan di indonesia


Bismillaahirrahmaanirrahiim.... Mari kita tingkatkan iman dan takwa kepada Allah swt. Dan waspadalah, sesungguhnya setan selalu menghalangi manusia dengan bujuk rayu...supaya berbuat keji dan takut kepada kemiskinan agar mereka menjadi bakhil (pelit).


 " Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat jahat." (QS.Al-Baqarah [2]:268). 


Kemiskinan merupakan masalah yang sangat kompleks dan tidak gampang dicari jalan keluarnya. Sebab problem kemiskinan, tidak saja menyangkut persoalan individu, tetapi juga erat kaitannya dengan berbagai aspek, seperti masalah ekonomi, sosial, budaya, pendidikan serta struktur kekuasaan yang ada. Sehingga sering dikatakan bahwa masalah kemiskinan bisa jadi sudah merupakan permasalahan yang bersifat struktural. 


Untuk mengetahui sejauh mana kemiskinan telah menghinggapi kehidupan masyarakat kita khususnya di indonesia, kiranya kemiskinan dapat kita kelompokkan menjadi dua bagian. 


Pertama, miskin karena kesempatan karena kesempatan yang belum memungkinkan seseorang untuk meraih rizki, sekalipun ia sudah rajin bekerja dan berusaha. 


Kedua, kemiskinan karena sikap mental yang negatif, yaitu tidak bersedia bekerja keras, hanya ingin meraih kenikmatan tanpa usaha yang tekun. 


Dari dua kategori kemiskinan itu bisa kita antisipasi, bahwa upaya pengentasannya harus disesuaikan pada masing-masing kelompok. Yaitu untuk kategori miskin jasmaniah perlu dilakukan pendekatan material atau kebendaan. Sedangkan untuk jenis miskin rohaninya (karena sikap mental yang jelek) diperlukan pendekatan agama. Artinya, dengan memantapkan ajaran agama, sehingga dapat membangkitkan etor kerja yang positif. 


Didalam keyakinan islam, mengentaskan kemiskinan adalah kewajiban ibadah bagi setiap muslim, baik diminta atau tidak diminta. Tetapi patut disayangkan, kepedulian kaum muslimin terhadap kewajiban ibadah yang berdimensi sosial ini hanya menjadi perhatian sekelompok aghniya kepada fakir miskin yang terbatas pada penyantunan, belum meningkat ke upaya-upaya pengentasan. 


Penyantunan pun bentuknya masih berkisar pada semisal pemberian zakat fitrah dihari lebaran, daging kurban pada idul adha atau pemberian pakaian bekas dan makanan-makanan kepada fakir miskin atau yatim piatu yang sifatnya konsumtif. Islam sangat menghargai orang-orang yang bekerja keras dan memiliki etos kerja yang tinggi. 


Setiap orang dalam masyarakat islam harus bekerja untuk menjamin kehidupan diri dan keluarganya, yang sekaligus sebagai upaya untuk turut andil dalam pembangunan masyarakat, serta ikut membantu menghapus pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. 


" Seseorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya (dikerjakannya). Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan, kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." (QS.An-Najm :39-41). 


Rasulullah saw bersabda. "Tidaklah seseorang memakan makanan apa pun bisa lebih baik daripada ia memakan hasil kerja tangannya sendiri." (HR.Bukhari ). 


Hadist diatas jelas menyatakan, bahwa makanan yang paling baik adalah dari hasil keringat sendiri.

Posting Komentar untuk "ISLAM MENGENTASKAN KEMISKINAN"