RENUNGAN BAGI PARA AYAH DAN IBU
Anak-anak tak selamanya kecil.
kalau Allah memberinya umur panjang Sebelum habis kekuatan kita untuk berjalan dengan tegak dan berbicara dengan suara lantang
anak-anak kita kemarin merengek meminta perhatian kita
sekarang mungkin mereka sudah sibuk memenuhi jadwal kegiatannya yang padat...
Anak-anak yang kemarin menahan tangisnya karena kita tak kunjung mau mendampingi mereka untuk menuturkan cerita,
hari ini mungkin kita harus belajar menahan diri. karena sangat ingin mendengar cerita mereka dari lisan mereka sendiri...
Saat usianya memasuki remaja
posisi kita semakin lemah, mereka lebih mendengar temannya daripada orang tuanya sendiri. Kata-kata orangtua tak lagi berharga kecuali jika kita sudah MENABUNG kedekatan dan penghormatan sejak mereka masih balita
Jika anak-anak itu tidak memiliki penghormatan yang tinggi kepada orangtuanya, maka gurauan teman jauh lebih mereka dengar daripada sapaan paling tulus dari orangtua
Jika anak-anak itu tidak memiliki kepercayaan yang penuh kepada orangtua, maka temannya lebih layak untuk diikuti daripada nasihat paling serius dari orangtua.
Secara alamiah anak-anak yang telah memasuki usia remaja memiliki kebutuhan eksistensi
Mereka ingin didengar, diakui, dihargai dan dipercaya. Mereka ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan hak menentukan.
Mereka akan berontak dari orangtuanya kecuali jika kita selaku orangtua telah MENABUNG kredibilitas, kepercayaan terhadap itikad baik dan ketulusan di mata anak-anak kita...
Tak lama lagi mereka akan menikah, Sesudah berlalu masa remaja datanglah masa dewasa
Baca Juga: Kisah Hikmah – Berawal Dari Isteri Yang Sholehah
Inilah masa ketika anak-anak yang dulu merindukan bapaknya itu sudah benar-benar mandiri. Mereka tak lagi memerlukan orangtua kecuali jika iman menancap kuat di hati mereka
Inilah yang menjadi kekuatan dalam diri mereka untuk berkhidmat kepada orangtua...
Jadi, sebenarnya mereka berkhidmat bukan karena sangat besarnya kerinduan dan penghormatan pada orangtua, tetapi, karena dorongan untuk meraih ridha Allah 'Azza wa Jalla....
Ya zaman berganti, masa bertukar
Yang dulu muda, sekarang tua. Yang dulu kanak-kanak sekarang dewasa. yang dulu terlihat gagah, sekarang renta tak berdaya, sebagian lagi mungkin sudah lama dikuburkan jenazahnya...
Tak ada lagi kekuatannya untuk berbuat, Tak ada lagi kemampuannya untuk melakukan perubahan
Akan tetapi...
Mereka yang telah menyemai keyakinan, kebaikan dan kemuliaan, sesungguhnya telah hidup kebaikannya Melalui anak-anak yang KUAT KARAKTERNYA, TINGGI HARGA DIRINYA, BESAR CITA-CITANYA dan JIWANYA senantiasa rindu untuk melakukan amal yang terbaik (ahsanu 'amala)
Para orangtua itu sesungguhnya tetap menabung kebaikan meski badan telah berselimut kafan. Sesungguhnya tidak akan ada yang bisa diharapkan dari anak-anak sesudah kita mati kecuali KESHALIHAN
Baca Juga: KIAT MENJADIKAN ANAK SHALIH SHALIHAH
Anak-anak shalih yang mendoakan (waladun shalihun yad'unalahu, merupakan harta yang tak dapat digantikan oleh do'a seribu manusia...
Ya....Shalih dulu baru do'a.... Pertanyaan bagi kita semua adalah, bagaimana menjadi orangtua dan sekaligus sahabat bagi anak-anak kita?
Mampukan kita menjadi orangtua yang disayang dan dicintai anak-anak kita, walau kita sudah tiada? Anak seperti apa hasil didikan dan kasih sayang kita? Semoga bermanfaat
kalau Allah memberinya umur panjang Sebelum habis kekuatan kita untuk berjalan dengan tegak dan berbicara dengan suara lantang
anak-anak kita kemarin merengek meminta perhatian kita
sekarang mungkin mereka sudah sibuk memenuhi jadwal kegiatannya yang padat...
Anak-anak yang kemarin menahan tangisnya karena kita tak kunjung mau mendampingi mereka untuk menuturkan cerita,
hari ini mungkin kita harus belajar menahan diri. karena sangat ingin mendengar cerita mereka dari lisan mereka sendiri...
Saat usianya memasuki remaja
posisi kita semakin lemah, mereka lebih mendengar temannya daripada orang tuanya sendiri. Kata-kata orangtua tak lagi berharga kecuali jika kita sudah MENABUNG kedekatan dan penghormatan sejak mereka masih balita
Jika anak-anak itu tidak memiliki penghormatan yang tinggi kepada orangtuanya, maka gurauan teman jauh lebih mereka dengar daripada sapaan paling tulus dari orangtua
Jika anak-anak itu tidak memiliki kepercayaan yang penuh kepada orangtua, maka temannya lebih layak untuk diikuti daripada nasihat paling serius dari orangtua.
Secara alamiah anak-anak yang telah memasuki usia remaja memiliki kebutuhan eksistensi
Mereka ingin didengar, diakui, dihargai dan dipercaya. Mereka ingin menunjukkan bahwa dirinya memiliki kemampuan dan hak menentukan.
Mereka akan berontak dari orangtuanya kecuali jika kita selaku orangtua telah MENABUNG kredibilitas, kepercayaan terhadap itikad baik dan ketulusan di mata anak-anak kita...
Tak lama lagi mereka akan menikah, Sesudah berlalu masa remaja datanglah masa dewasa
Baca Juga: Kisah Hikmah – Berawal Dari Isteri Yang Sholehah
Inilah masa ketika anak-anak yang dulu merindukan bapaknya itu sudah benar-benar mandiri. Mereka tak lagi memerlukan orangtua kecuali jika iman menancap kuat di hati mereka
Inilah yang menjadi kekuatan dalam diri mereka untuk berkhidmat kepada orangtua...
Jadi, sebenarnya mereka berkhidmat bukan karena sangat besarnya kerinduan dan penghormatan pada orangtua, tetapi, karena dorongan untuk meraih ridha Allah 'Azza wa Jalla....
Ya zaman berganti, masa bertukar
Yang dulu muda, sekarang tua. Yang dulu kanak-kanak sekarang dewasa. yang dulu terlihat gagah, sekarang renta tak berdaya, sebagian lagi mungkin sudah lama dikuburkan jenazahnya...
Tak ada lagi kekuatannya untuk berbuat, Tak ada lagi kemampuannya untuk melakukan perubahan
Akan tetapi...
Mereka yang telah menyemai keyakinan, kebaikan dan kemuliaan, sesungguhnya telah hidup kebaikannya Melalui anak-anak yang KUAT KARAKTERNYA, TINGGI HARGA DIRINYA, BESAR CITA-CITANYA dan JIWANYA senantiasa rindu untuk melakukan amal yang terbaik (ahsanu 'amala)
Para orangtua itu sesungguhnya tetap menabung kebaikan meski badan telah berselimut kafan. Sesungguhnya tidak akan ada yang bisa diharapkan dari anak-anak sesudah kita mati kecuali KESHALIHAN
Baca Juga: KIAT MENJADIKAN ANAK SHALIH SHALIHAH
Anak-anak shalih yang mendoakan (waladun shalihun yad'unalahu, merupakan harta yang tak dapat digantikan oleh do'a seribu manusia...
Ya....Shalih dulu baru do'a.... Pertanyaan bagi kita semua adalah, bagaimana menjadi orangtua dan sekaligus sahabat bagi anak-anak kita?
Mampukan kita menjadi orangtua yang disayang dan dicintai anak-anak kita, walau kita sudah tiada? Anak seperti apa hasil didikan dan kasih sayang kita? Semoga bermanfaat
Posting Komentar untuk "RENUNGAN BAGI PARA AYAH DAN IBU"