Islamnya Khalid bin Walid (132)
KISAH RASULULLAH ﷺ Bagian 132
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Dalam masa 3 hari di Mekkah, Rasulullah ﷺ menerima lamaran seorang wanita bernama Maimunah. Usianya 26 tahun. la adalah Bibi Khalid bin Walid. Rasulullah ﷺ ingin sekali mengundang orang-orang Quraisy dalam pesta pernikahannya. Namun orang-orang itu menolak dan meminta beliau bersama para sahabatnya keluar dari Mekah karena waktu yang disepakati telah habis. Maka, Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya pun berangkat pulang.
Perbuatan kaum muslimin yang menjauhi minuman keras, tidak berbuat maksiat dan tidak rakus dalam hal makan minum membuat hati Khalid bin Walid sangat tertarik. Ditambah lagi bibinya sendiri telah menikah dengan Rasulullah ﷺ. Khalid berkata kepada kawan-kawannya,
"Sekarang sudah nyata bagi orang yang berpikiran sehat bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan alam semesta ini. Setiap orang yang mempunyai hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya."
Ikrimah bin Abu Jahal ngeri mendengarnya. Dia langsung berkata,
"Khalid, bukankah para pengikut Muhammad telah melukai ayahmu, juga membunuh paman dan sepupumu? Demi Allah, aku tidak akan masuk Islam dan berkata-kata seperti itu!"
"Itu hanya semangat jahiliyah. Tetapi sekarang, setelah kebenaran itu bagiku sudah jelas, demi Allah, aku mengikut agama Islam!"
Abu Sufyan kemudian memanggil Khalid,
"Benarkah apa yang kudengar tentang engkau?"
Ketika Khalid membenarkan, Abu Sufyan memerah wajahnya,
"Demi Latta dan Uzza, kalau itu benar, niscaya engkaulah yang akan kuhadapi sebelum Muhammad!"
"Dan memang itulah yang benar, dan apa pun yang akan terjadi,"
Kemarahan Abu Sufyan meledak. Ia maju hendak menyerang Khalid. Namun lkrimah menahannya seraya berkata,
"Sabar Abu Sufyan, seperti engkau, aku juga khawatir kelak akan mengatakan sesuatu seperti kata-kata Khalid itu dan ikut ke dalam agamanya. Kamu akan membunuh Khalid karena pandangan hidupnya itu, padahal mungkin kelak seluruh Quraisy sependapat dengan dia. Sungguh aku khawatir jangan-jangan sebelum bertemu Muhammad lagi tahun depan, seluruh Mekkah sudah menjadi pengikutnya!"
Sejak menjadi seorang muslim, sejarah hampir tidak pernah mencatat kekalahan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Ketika menghadapi 240.000 pasukan Romawi, pasukan muslim yang lebih jauh lebih kecil jumlahnya menjadi ragu.
Khalifah Abu Bakar berkata,
"Demi Allah, semua kekhawatiran keraguan mereka akan hilang dengan kedatangan Khalid!"
Bersambung Bagian 133
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
Dalam masa 3 hari di Mekkah, Rasulullah ﷺ menerima lamaran seorang wanita bernama Maimunah. Usianya 26 tahun. la adalah Bibi Khalid bin Walid. Rasulullah ﷺ ingin sekali mengundang orang-orang Quraisy dalam pesta pernikahannya. Namun orang-orang itu menolak dan meminta beliau bersama para sahabatnya keluar dari Mekah karena waktu yang disepakati telah habis. Maka, Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya pun berangkat pulang.
Perbuatan kaum muslimin yang menjauhi minuman keras, tidak berbuat maksiat dan tidak rakus dalam hal makan minum membuat hati Khalid bin Walid sangat tertarik. Ditambah lagi bibinya sendiri telah menikah dengan Rasulullah ﷺ. Khalid berkata kepada kawan-kawannya,
"Sekarang sudah nyata bagi orang yang berpikiran sehat bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair. Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan alam semesta ini. Setiap orang yang mempunyai hati nurani berkewajiban menjadi pengikutnya."
Ikrimah bin Abu Jahal ngeri mendengarnya. Dia langsung berkata,
"Khalid, bukankah para pengikut Muhammad telah melukai ayahmu, juga membunuh paman dan sepupumu? Demi Allah, aku tidak akan masuk Islam dan berkata-kata seperti itu!"
"Itu hanya semangat jahiliyah. Tetapi sekarang, setelah kebenaran itu bagiku sudah jelas, demi Allah, aku mengikut agama Islam!"
Abu Sufyan kemudian memanggil Khalid,
"Benarkah apa yang kudengar tentang engkau?"
Ketika Khalid membenarkan, Abu Sufyan memerah wajahnya,
"Demi Latta dan Uzza, kalau itu benar, niscaya engkaulah yang akan kuhadapi sebelum Muhammad!"
"Dan memang itulah yang benar, dan apa pun yang akan terjadi,"
Kemarahan Abu Sufyan meledak. Ia maju hendak menyerang Khalid. Namun lkrimah menahannya seraya berkata,
"Sabar Abu Sufyan, seperti engkau, aku juga khawatir kelak akan mengatakan sesuatu seperti kata-kata Khalid itu dan ikut ke dalam agamanya. Kamu akan membunuh Khalid karena pandangan hidupnya itu, padahal mungkin kelak seluruh Quraisy sependapat dengan dia. Sungguh aku khawatir jangan-jangan sebelum bertemu Muhammad lagi tahun depan, seluruh Mekkah sudah menjadi pengikutnya!"
Sejak menjadi seorang muslim, sejarah hampir tidak pernah mencatat kekalahan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid. Ketika menghadapi 240.000 pasukan Romawi, pasukan muslim yang lebih jauh lebih kecil jumlahnya menjadi ragu.
Khalifah Abu Bakar berkata,
"Demi Allah, semua kekhawatiran keraguan mereka akan hilang dengan kedatangan Khalid!"
Bersambung Bagian 133
Posting Komentar untuk "Islamnya Khalid bin Walid (132)"